Buletin

STRES DULUAN SEBELUM UN 2009
Detik-detik penentuan yang sudah bertahun-tahun dinanti,malah mengakibatkan stres dikalangan siswa/i yang akan menghadapi UN 2009 ini.UAN berarti perang bagi mereka,karna masa depan mereka tergantung pada sukses atau tidaknya UAN,andai mereka gagal maka hancurlah masa depan mereka.lain halnya dengan mereka yang selalu berfikir optimis,mereka yang berfikir sukses atau tidak itu adalah kuasa Illahi.kita hanya bisa berusaha dan tawakal,kegagalan adalah kemenangan yang tertunda,dan menjadikan kegagalan sebagai motor penggerak untuk menjadi lebih baik.Namun,jarang ditemukan orang-orang berjiwa besar untuk menerima kegagalan.
Terlebih bagi siswa/i SMA,bertahun telah mereka lalui dengabn santai,bahkan waktu banyak mereka buang percuma,pelajaran dibiarkan berlalu begitu saja,mungkin karna salah pemahaman tentang pepatah ” yang berlalu biarlah berlalu ” .Karna mereka mengamalkan pepatah ini,sampai-sampai pelajaran yang lalu juga dibiarkan berlalu tanpa mengulang dan membahas kembali.
Tapi,sa’at tahun berlalu,yang tinggal hanya menghitung bulan,mereka baru tersadar kalau mereka akan bertempur menyonsong masa depan.Nah, barulah sibuk mencari-cari dan mengkopi buku-buku pelajaran yang berlalu.Bahkan telah terbayang saat-saat menegangkan ,saat lembaran soal dibagikan,lembar jawaban sudah ditangan,mata mulai mengeja kata demi kata dalam lembaran soal,dan tatapan pengawas yang tajam,dengan membayangkan hal demikian saja sudah membuat stres bukan main.
Terlebih untuk UN 2009 ini,calon peserta dibuat lebih stress lagi dengan isu-isu yang beredar,bahwa UN akan diadakan lebih cepat,yaitu sekitar bulan maret,bahkan ada yang mengatakan bulan februari. Ditambah lagi dengan nilai standar kelulusan dinaikkan menjadi 6,0 yang membuat mereka tambah stress.
Karna itu, tidak sedikit dari siswa/i ini yang jatuh sakit,loyo,tidak punya semangat dalam belajar,karna fikiran mereka yang sudah terganggu dengan isu yang mereka dengar,tanpa mempedulikan kenyataannya.mereka stress dan menghabiskan waktu untuk berfikir.memikirkan waktu belajar yang sangat sedikit,dan terus berfikir kalau benar UN diadakan bulan Februari,kapan waktu untuk mengulang pelajaran yang telah lalu,dan bagai mana cara untuk mengejarkan menyelesaikan materi pelajaran?PBM yang seharusnya diselesaikan dalam waktu 6 bulan harus diselesaikan dalam waktu 2 bulan. Denagn belajar dari pagi sampai sore pun (seharian penuh) belajar disekolah,belum tentu selesai, belum lagi waktu untuk mengulang pelajaran yang lain dan pelajaran dari kelas x.
Karna itu tanpa istirahat ,waktu hanya mereka gunakan untuk belajar,hingga begadang sampai pagi, dan belajar lagi disekolah dari pagi sampai sore,itu semua akan membuat kesehatan merosot,dan jatuh sakit,niat yang tadinya mau menyelesaikan masalah malah menambah masalah baru.
Dalam hal ini peran orang tua sangat penting,karna saat mereka stres akan ujian, biasanya mereka mendambakan kasih sayang lebih dari orang tua.sedapat mungkin jangan bebankan mereka dengan masalah keluarga,seperti masalah ekonomi dan sebagainya.Karna saat-saat seperti ini mereka biasanya sensitif dan sering melamun.Sebaiknya terus semangati mereka dan memberi dukungan untuk tetap berusaha,yang paling penting do’a dan meyakinkan mereka bahwa mereka pasti bisa.
Begitu juga dengan guru,kerja sama antar guru dan siswa dalam hal ini juga sangat diperlukan ,demi masa depan siswa dan prioritas yang akan diterima oleh sekolah.Selain memberi pelajaran dengan maksimal peranan guru bagi siswa juga bertambah.seperti, selalu menyemangati mereka dengan jaminan masa depan,dll. Selain itu semangat dari guru sangat dibutuhkan.
Demikian juga siswa/i yang akan menghadapi UAN,jangan fikirkan dan jangan dipermasalahkan waktu UAN,yang harus difikirkan itu bagai mana cara kita belajar,dan bagai mana cara kita membagi waktu,jangan sampai kita kehilangan 2 hal yang paling penting,yaitu; kesempatan dan kesehatan, dan cobalah memikirkan kembali apakah cara belajar kita selama ini sudah benar?
Ok guys…mari kita sama-sama berjuang mencapai puncak gunung tertinggi,menyonsong lembah-lembah yang dalam,bukit-bukit yang terjang.NEVER GIVE UP!!!. Dengan panuh keyakinan bahwa kita adalah pemenang.Allah ‘Azza wa Jalla juga telah menegaskan dalam firmannya baha sesulit apapun persoalan yang dihadapi manusia pasti ada kemudahan untuk menyelesaikannya dalam surat Asy-syarh: 5-6 “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan “.
JUSTIC

Situs ini adalah ruang publikasi berita dan informasi dan karya seni santri-santri Pondok Pesantren MTI Canduang, Agam, Sumatera Barat, Indonesia yang dikelola oleh Jurnalis Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang sejak Selasa 07 Agustus 2007

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama