BERITA DUKA DARI KELUARGA "AN-AR"

Sabtu, 24 Mei 2014 M - 24 Rajab 1435 H
Reporter : Melawati

MTI Candung - JUSTIC, Usai apel pagi, Sabtu (24/05) MTI Candung mendapat berita duka yang mana salah seorang dari orang tua ustad/dzah  yang mengajar di MTI Candung (Drs.Anwar Jaalani) dan  Ibu Mertua dari (Armanis).meninggal dunia. Beliau (almarhumah ) wafat di usia 84 tahun di rumah duka yaitu di Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar pada hari Jumat (23/05) sekitar pukul 08.15 WIB.

 Sebagaimana biasanya, pihak OSTI langsung meminta sumbangan usai bubar apel pagi tadi kepada seluruh warga sekolah. Berhubung hari ini Sabtu (24/05) ustadz/dzah memiliki banyak acara dan sedang berduka, santri diperbolehkan pulang pada pukul 09.00 WIB  setelah jam pelajaran ke-2 selesai.

Pukul 10.00 WIB ustad/dzah bersiap -siap untuk berangkat menuju rumah duka menggunakan 4 buah transportasi dengan 2 transportasi madrasah dan 2 buah angkot. Untuk menghindari kemacetan, mobil melewati jalur pintas ke Lasi yang tembus di Sungai Puar.

Setibanya di alamat duka, seluruh penumpang menunggu kedatangan 2 trip mobil yang masih tersesat di jalan dikarenakan berbedanya jalur yang dilalui. Sembari menunggu, ustad/dzah menikmati gorengan yang ada di lapau kecil di pinggiran jalan. Selang beberapa menit setelah itu, rombongan tersebutpun tiba dan langsung memasuki rumah duka.


Melalui perbincangan di ruang tamu, ustadz (Anwar Jaalani) selaku ahli waris menyampaikan permintaan maaf beliau (almarhumah) bila sekiranya ada kekhilafan beliau semasa hidup. Selesai bermaafan, seluruhnya berdo'a bersama yang disampaikan oleh ustad ( H.Syafrizal S.ag M.A). Karena sitkond tak memungkinkan untuk lama disana, seluruhnya pamit dan kembali pulang dan tiba di madrasah pukul 13.30 2WIB.

JUSTIC

Situs ini adalah ruang publikasi berita dan informasi dan karya seni santri-santri Pondok Pesantren MTI Canduang, Agam, Sumatera Barat, Indonesia yang dikelola oleh Jurnalis Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang sejak Selasa 07 Agustus 2007

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama