PENERIMAAN RAPORT BERSAMA WALI MURID

Sabtu (25/6) Wali-wali murid hadir memenuhi Aula MTI Canduang dalam rangka penerimaan Rafort kenaikan kelas. 500 orang wali murid hadir disini, walaupun tidak semuanya datang disebabkan jarak yang jauh dari MTI Canduang di luar propinsi dan di luar pulau Sumatera. Terlihat beberapa kali murid-murid MTI mencari tambahan kursi untuk para wali murid yang tidak kebagian tempat duduk.


Dalam eksposenya, Raisul Madrasah MTI Canduang H. Amhar Zen Arrasuli menyampaikan bahwa MTI Canduang sedang mengusahakan tanah untuk pembangunan asrama putra. MTI Canduang sedang menggiatkan pengembangan Kitab kuning dan tidak lupa pula teknologi informasi seperti komputer.


Drs. M. Nur sebagai kepala MTI tingkat Aliyah menyampaikan bahwa MTI Canduang adalah lembaga pendidikan swasta murni yang guru-gurunya digaji dari SPP murni. Beberapa orang guru adalah PNS bantuan dari Kemenag dan Diknas. MTI Canduang tetap berdiri pada khittah pendiriannya dulu yaitu mengajarkan kitab kuning, ditambahkan dengan pelajaran umum kurikulum kemenag dan diknas. Beberapa hari lalu, beberapa orang santri MTI Canduang mengikuti perlombaan Musabaqah Qiraatul Kutub utusan kabupaten Agam ke tingkat Propinsi. Dari 13 peserta, hanya satu orang yang tidak mendapat juara. (Juara I = 7 peserta, Juara II = 4 peserta, Juara III = 1). Sekurangnya ada 5 point yang disampaikan oleh Drs M. Nur Siswa, peraturan, sangsi, pakaian, dan SPP.

Syafrizan, MA minta dana untuk pengadaan kursi dan meja ke wali murid. Masing-masing wali murid menyampaikan sumbangan yang dikoordinir oleh wali murid sendiri. Sumbangan terkumpul sejumlah Rp. 3.330.000 (Tiga juta tiga ratus tiga puluh tiga rupiah) atau setara dengan 14.8 set meja kursi belajar.

Dalam dialog, seorang wali murid menyampaikan supaya MTI mengajarkan kepada anak-anak cara berkhutbah, shalat mayat dan yang tidak berprestasi mejadi berprestasi. Syafrizal, S. Ag menjawab bahwa apa yang disampaikan oleh wali murid itu, semaksud dan setujuan dengan apa yang telah dilakukan oleh MTI. MTI telah melakukan hal itu. Wali murid yang lain juga mengusulkan supaya pemakaian bahasa Arab lebih di tingkatkan lagi, banyak anak kita pandai baca kitab gundul, tetapi tidak bisa berbahasa arab. yang lain menyampaikan bahwa supaya MTI ketika libur supaya memberikan tugas ceklis kepada anak-anak, anak saya masih disuruh juga shalat ungkap mereka. CMC-003
JUSTIC

Situs ini adalah ruang publikasi berita dan informasi dan karya seni santri-santri Pondok Pesantren MTI Canduang, Agam, Sumatera Barat, Indonesia yang dikelola oleh Jurnalis Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang sejak Selasa 07 Agustus 2007

1 Komentar

  1. Ambo taingek salah satu pituah guru ambo di Mesir (Syekh Ali Jum'ah As-Syafi;i Mufti Mesir) untuak selalu memegang teguh turots islami.Pasan ko sangaik mirip bana dengan Pasan terakhir inyiak canduang meskipun berbeda redaksi.

    kok dapek , MTI Canduang sajak kini lah mulai mamikian sia ka generasi penerus keustadzan dan kesyekhan ustadz2 dan buya2 kito di canduang.

    Zamzami saleh - Alumni MTI Canduang 2008 (Mahasiswa tingkat 2 univ.Al-Azhar Fakultas Syariah wal Qanun Jurusan Syariah ISlamiyah) alhamdulillah masih aktif "mangaji duduak" jo beberapa syekh Mazhab Syafi;i di Mesjid Azhar)

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama